Kamis, 24 Mei 2012

Tuhan,,,aq ingin nangiss, nth kenapa,,serasa hampa,,aq g inign gni teruss,,smua ingin aq gntungkan kepadaMU tidak mau ada keraguan,,
harusnya aq mengerjakan tugas yg harus besok dikumpulkan tp selalu terbentur entah apa,,serasa ada beban di tangan ini untuk mengerjakannya,,hingga aq menulis yang entah apa yg aq tulis

tuhan berikan lah kepada hamba Mu ini kekuatan,,banyak hal yg ingin dilakukan diungkapkan dikerjakan dikunjungi diberikan dipromosikan diimplementasikan dikerjakan dihadiahkan

setelah pengaduan itu rasa damai mengampiri, tida ingi mengabari tidak ada rasa yg menggebu seperti dulu,, terkadang kedamaian ketenangan ini mungkin akan berubah suatu saat dan entah kapan itu
akan ada rasa kehilangan di tinggalkan kesepian kekosongan

tpi aq yakin semua bisa aq lalui walau disertai linnagan air mata

rasa baru yang dirasakan sekarang,,pun mungkin akan pergi enah itu kapan,,aq harus siap dari sekarng,aq harus kuat, aq tidak boleh menunjukan nya
aq ingin mencintai dalam diam, tanpa mengumbar kata-kata cinta dan syang

aq ingin ada yang bisa mengayomi menyemangati memberikan wawasan baru membuka luasnya dunia ini
sama sama bangkin membangun suatu peradaban yang baik,,,tanpa ada balasan yang melampaui batas

terkadang aq bingung
apa yang ingin aq cari di dunia ini
sekarng


*cerita aneh,,karna pikiranya sedng tidak fokuss,,maaf
*jngan dibaca

Sabtu, 19 Mei 2012

motivasi

Suatu malam di saat aku sedang mengerjakan tugas2 kantor yang kubawa pulang, tiba2 terdengar suara Tuhan.

TUHAN : Kamu memanggilKu?


AKU : Memanggilmu? Tidak… Ini siapa ya?
TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.
TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi produktifitas
memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, produktifitas membebaskan waktu.

AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya,saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku ngobrol seperti ini.
TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk.

AKU : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?
TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?
TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak
ketidakpastian.
TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
TUHAN : Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU : Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?
TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

AKU : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?
TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?
TUHAN : Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

AKU : Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah…
TUHAN : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu
melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU : Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.

AKU : Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?
TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU : Apa yang menarik dari manusia?
TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya “Mengapa harus aku?”. Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya “Mengapa harus aku?”.

AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?
TUHAN : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu?. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?
TUHAN : Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

Tuhan tersenyum dan menghilang dari pandanganku. Mataku tak tertuju lagi ke depan notebook ku yang masih menyala, aku terdiam.
tersedia dari : http://aliongz.wordpress.com/2010/07/17/percakapanku-dengan-tuhan/#more-678

semangatt


(dikutip dRI BLOG
orang yang bisa dipercaya)

ada kekuatan antara hidup
dan mati yang terletak dalam sebuah ucapan. Kata-kata yang berisi semangat
kepada seseorang yang sedang lara dan dirundung kemalangan akan dapat
membuatnya nyaman. Kata-kata yang menyejukkan akan dapat membuatnya melewati
hari-hari dengan lebih cerah.
Kedua, kata-kata yang memojokkan, yang hanya bercerita tentang kemalangan,
akan dapat "membunuh" orang lain. Kata-kata itu hanya akan membuat orang
yang sedang dilanda kesedihan, menjadi patah semangat.
Teman, berhati-hatilah pada setiap kata yang kita ucapkan. Kadangkala,
kata-kata yang kita ucapkan akan sangat berpengaruh kepada orang lain.
Kata-kata itu bisa membuat orang frustasi, pesimis, dan enggan berusaha.
Sangat sayang jika seandainya, semua ucapan itu hanya akan merenggut
jiwa-jiwa pantang menyerah yang sebenarnya ada di dalam raga.
Terpujilah mereka yang dapat membuat hidup orang lain lebih cerah, lebih
nyaman, lebih indah dan lebih menyenangkan. Karena, bukankah "Hidup itu
Indah?"
 
Itulah pentingnya arti dari sebuah kata-kata..
walaupun hanya sekedar kata "semangat!", tapi itu bisa merubah segala kemungkinan yang ada..
katanya imam syahid Hasan Al Banna,,
"Mimpi kita hari ini adalah kenyataan esok hari"

jadi.. apa yang kita harapkan dan kita impikan akan menjadi sebuah kenyataan jika kita berusaha meraihnya..
dan sebuah kata-kata pendukung "semangat!" akan sangat penting untuk memotivasi orang lain..

maka,, jangan lupa untuk mengatakan "SEMANGAT!!" kepada orang lain yang sedang berjuang!

Ayo,, teman-teman,, tetap semangat! hadapi hari ini dan esok dengan senyuman!

penguat hatiii

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa, tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Saat ku tertatih tanpa kau di sini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
 
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang telah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saatku tertatih (saat ku tertatih)
Tanpa kau di sini (tanpa kau di sini)
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir aku menyakitimu
Ini yang terakhir aku meninggalkanmu
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir dan ini yang terakhir
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini, untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini

Saat kau kehilangan sesuatu yang kau sayang

Hikmah


Pasti ini terasa begitu menyakitkan
Saat kau kehilangan sesuatu yang kau sayang
Bilakah tak tahu mungkin itu yang terbaik
Ada rahasia terindah yang diinginkanNya

Ku hanya ingin agar engkau bisa pahami
Memaknai yang terjadi dengan tulus hati
Meski kuakui tak mudah untuk terima
Segala yang tlah menjadi ketetapanNya


Leraikanlah gundah Tabahkanlah hati
Dan yakinilah semua itu rencana dariNya

Sudahlah lupakan segala yang membuatmu merana
Hanya kan membuat dirimu dihantui gelisah
Biarkanlah semua kan berlalu dengan apa adanya
Karena dibalik yang terjadi pasti ada hikmahnya untuk kita 
Tashiru

Terimalah aku Seperti apa adanya

Menjadi Diriku


Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Dan wajahku memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya
  
Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku.......

Terimalah aku
Seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa
Ku pun tak sempurna

Tetap ku bangga
Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
Anugerah hidup yang ku miliki
EdCoustic

untuk menjaga wanita

Kaca Yang Berdebu

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
Ia sehalus sutera di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah-lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya
Tegurlah bila ia tersalah
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabarlah bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman 
Maidany

teknik identifikasi


PRA (Partcipatory Rural Appraisal)
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah pendekatan dan tehnik-tehnik pelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program masyarakat. Serta PRA merupakan Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan. Tujuan Praktis adalah menyelenggarakan kegiatan bersama masyarakat untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan praktis dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus sebagai sarana proses belajar tersebut (Gusti, dalam Afandi 2010).
Pendekatan, metode dan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal) berkembang pada periode 1990-an sebagai sebuah metode yang dikembangkan dari metode RRA (Rapid Rural Appraisal) yang banyak digunakan pada dekade 1980an. Metode Partisipatif PRA cepat sekali berkembang di kalangan para praktisi pengembangan masyarakat, aktivis LSM, peneliti dan pengajar universitas serta lembaga dana intemasional.
Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program pengembangan masyarakat dimana-mana, seolah-olah menjadi “lebel baru” yang harus melekat pada setiap rumusan kebijakan dan proposal proyek. Dalam perkembangannya seringkali diucapkan dan ditulis berulang-ulang tetapi kurang dipraktekkan, sehingga cenderung kehilangan makna.
Partisipasi sepadan dengan arti peranserta, ikutserta, keterlibatan, atau proses belajar bersama sating memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumtah anggota masyarakat. Robert Chambers (1996) dalam Afandi mengartikan PRA sebagai “suatu pendekatan dan metode untuk mempelajari kondisi dan kehidupan perdesaan dan, dengan dan oleh masyarakat desa”.
Pengembangan masyarakat dan pembangunan desa sesungguhnya dapat dimulai dengan sederhana, yaitu suatu proses yang berangkat dari kemampuan, kemauan dan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi penghidupan dan menyelenggarakan kehidupannya. Selama ini pembangunan cenderung merupakan keinginan elit nasional (birokrat dan wakil rakyat) yang sesungguhnya mempunyai niatan baik, tetapi pendekatan dan model serta penerapannya kurang tepat. Pendekatan otoriter dan top-down serta “terlalu” akademis dalam proses pembangunan, mendominasi banyak kebijakan dan program pembangunan.
Pendekatan dan metode partisipatif muncul sebagal alternatif terhadap pendekatan yang dominan tersebut. PRA merupakan salahsatu alternatif pendekatan partisipatif yang merupakan respon terhadap dominasi pendekatan pembangunan model top-down.

Prinsip – Prinsip PRA
1. Prinsip mengutamakan yang terbaikan
2. Prinsip Pemberdayaan ( penguatan) masyarakat
3. Prinsip Masyarakat sebagai pelaku orang luar sebagai Fasiltator
4. Prinsip saling Belajar dan Menghargai Perbedaan.
5. Prinsip Santai dan Informal
6. Prinsip Triangulasi = pemeriksaan dan pemeriksaan ulang.
7. Prinsip Mengotimalkan Hasil
8. Prinsip Orientasi Praktis
9. Prinsip Keberlanjutan dan Selang Waktu
10. Prinsip Belajar Dari Kesalahan
11. Prinsip Terbuka.
Kerangka Berpikir PRA
Pendekatan dan metode untuk mempelajari kondisi dan kehidupan pedesaan dari, dengan dan oleh masyarakat desa”. Lebih luas: tidak sekedar proses memahami, melainkan analisis, perencanaan dan tindakan. Metodologis: digunakan untuk menerangkan ragam pendekatan, sehingga dapat dilihat sebagai “sekelompok pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak”
(Chambers, 1996 dalam Afandi).
1. Sumber-Sumber PRA
a. PRA bersumber dari & sejalan dengan metode-metode dalam
Penelitian Partisipatif Radikal (activist participatory research): kelompok pendekatan dan metode yang menggunakan dialog, keterlibatan aktif peneliti dalam meningkatkan kesadaran dan kepercayaan masyarakat agar memiliki kekuatan untuk bertindak. Dua kelompok penelitian partisipatif yang berkaitan:
(a) penelitian partisipatif (participatory research) dan
(b) penelitian aksi partisipatif (partisipatory action research) Sumbangan penelitian partisipatif terhadap PRA lebih banyak konsep dari pada metode, dengan gagasan: (1) kaum miskin itu kreatif dan punya kemampuan, dapat dan harus lebih banyak melakukan penyelidikan, analisis dan perencanaan sendiri (b) mereka yang terbuang punya peran sebagai anggota, katalis dan fasilitator (c) yang lemah harus diberdayakan.

RRA (Rural Rapid Appraisal)
Rural Rapid Appraisal (RRA) merupakan salah satu teknik alternatif yang menarik untuk melakukan suatu survei dengan metode konvensional, karena mereka mengijinkan dengan relatif cepat melakukan suatu penilaian dimasyarakat setempat, mengenai kebutuhan ataupun potensi masyarakat dengan tujuan menentukan suatu strategi tertentu untuk memecahkan masalah yang terjadi. (Charle Richard, 2009 dalam Afandi)

Rapid Assesment Procedures (RAP)
Rapid Assesment Procedures (RAP) adalah cara penilaian cepat yang dikenalkan oleh Schrimshaw SCM & Hurtado (1992) dalam Avi untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang hal apa saja yang melatar belakangi perilaku kesehatan masyarakat termasuk faktor sosial budaya dalam waktu yang relatif singkat.
RAP merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang digunakan peneliti sosiolog, antropolog dan psikolog secara fenomenologi sejak tahun 1980. Pengambilan sampel pada RAP dilakukan pada sejumlah kecil responden yang disebut informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Oleh sebab itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada populasi yang besar.
Teknik pengumpulan data yang umunya digunakan pada RAP adalah wawancara mendalam (Indepth Interview) yang dilakukan pada perorangan dan Focus Group Discusion (FGD) pada sekelompok orang...(kadang juga ditambah observasi seperti yang dilakukan teman2 tim Litbangkes waktu pengkajian bencana di yogya dan sinjai)..
Informasi yang didapatkan dari penelitian ini berupa kata-kata yang di intepretasikan maknanya melalui Content Analysis.

Langkah-langkah dalam analisis data RAP :
1.      Mendengar ulang kaset rekaman dan atau membaca ulang transkip tiap diskusi atau wawancara.
2.      Mengelompokkan temuan penelitian berdasarkan wilayah bahasan
3.      Mengidentifikasi suatu istilah atau kata atau pernyataan yang tetap muncul dalam tiap bahasan
4.      Mempertegas dan memperjelas istilah atau kata atau pernyataan yang tetap muncul berdasarkan temuan lain dalam FGD.
5.      Mengidentifikasi perbedaan dan kelainan dalam tiap bahasan
6.      Membuat rangkuman temuan atau pola
7.      Mengutip ungkapan lisan yang menggambarkan tiap sudut pandang.


Referensi Sumber
Arfandi. (2010). Pemberdayaan Partisipatif dalam Penanggulangan Tembakau. [online]. Tersedia dari http://fandi1peace.blogspot.com/2010/09/pemberdayaan-partisipatif-dalam.html

Baiquni, M. (2008). Partcipatory Rural Appraisal. [online]. Tersedia dari http://agrishare.blogspot.com/2008/09/pra-participatory-rural-appraisal.html

Avi. (2009). Rapid Assesment Procedures. [online]. Tersedia dari http://health-advocacy.blogspot.com/2009/05/blog-post_22.html

seminarrr buuu


Judul makalah : Toward  Development Of A Professional Continuing Education
                           (Menuju Pengembangan Profesional Pendidikan Berkelanjutan)
Penyusun         : Prof. Ace Suryadi, M.Sc., Ph.D.
Jabatan                        : Guru Besar Ekonomi Pendidikan PLS FIP UPI

Menuju Pengembangan Profesional Pendidikan Berkelanjutan

Masalah dalam kenyataan yang terjadi di lapangan diantaranya muncul pengangguran terdidik yang nantinya mengakibatkan ketidakseimbangan sosial: kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat, Kejahatan, konflik poltical & tentram Masyarakat. Selain  berdampak pada apresiasi rendah untuk pendidikan. Ini disebabkan diantaranya karena Pendidikan Formal Bias dalam Pekerjaan dan Promosi.
Pengembangan professional harus ditunjang dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial
  1. Merangsang pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas sebagai hasil dari inovasi
  2. Berkontribusi terhadap pengurangan kemiskinan
  3. Memfasilitasi pencapaian sebagian besar Millennium Development Goals
  4. Meningkatkan kapasitas negara untuk mengatasi keadaan darurat alam
  5. Pengetahuan menentukan tingkat keterampilan yang lebih tinggi
  6. Fleksibilitas untuk beradaptasi terhadap perubahan
  7. Kemampuan untuk belajar terus-menerusSimak

Hidup-perputaran Pendekatan Pendidikan pengembangan dimana ada perluasan program pra-sekolah untuk fondasi, Universal penyelesaian pendidikan dasar, Expand sekunder, memikirkan kembali kejuruan / membagi pendidikan umum dan mengartikulasikan lebih baik dengan tersier, kemudian membuat pendidikan tinggi lebih beragam dan terakhir Memperluas akses terjangkau untuk kesempatan belajar bagi orang dewasa (di rumah, di sekolah dan pada pekerjaan) dan membuat ini bertanggung jawab untuk studi lebih lanjut dan pembawa.

Satu-satunya orang yang berpendidikan adalah orang yang telah belajar bagaimana untuk belajar …. Dan perubahan lembur. (Carl Rogers)



Judul makalah : Studi tentang Implementasi Program Belajar Sepanjang Hayat di Indonesia
Penyusun         : Prof. Dr. A. Hufad, M.Pd.
  Sardien Supariatna, M.Si.
  Joni Rahmat Pramudia., M.Si

Studi tentang Implementasi Program Belajar Sepanjang Hayat di Indonesia

Studi ini diambil sebagai bahan penelitian berdasarkan beberapa alasan yang terjadi di lapangan. Alasan tersebut diantaranya karena banyaknya pengangguran, bertambahnya penduduk miskin. Selain itu, melemahnya standar kehidupan dalam populasi penduduk yang makin bertambah. Kemudian menimbulkan makin tajamnya jurang antara yang kaya dan yang miskin. Oleh karena kondisi tersebut sehingga menjadi inspirasi kunci (key inspiration) bagi berkembangnya belajar sepanjang hayat melalui pengembangan potensi manusia (the development of human potential). Dimana Program belajar sepanjang hayat memberikan kesempatan belajar secara wajar dan luas.
Tujuan dilaksanakan studi tentang program Belajar sepanjang Hayat (BSH) ini yaitu Meriview dan menganalisis konseptualisasi belajar sepanjang hayat dalam kebijakan pendidikan dan penjabarannya ke dalam perencanaan, strategi, dan program yang menuju aksi. Selanjutnya, mengumpulkan kasus-kasus yang menggambarkan ”good practice” implementasi program belajar sepanjang hayat di lapangan. Dan terakhir mendeskripsikan dampak program belajar sepanjang hayat terhadap pemberdayaan individu dan masyarakat dilihat dari konteks sosial dan ekonomi.
Konsep belajar sepanjang hayat pertama kali dikemukakan oleh Edgar Faure dari The International Council of Educational Development (ICED). Edgar Faure menegaskan bahwa istilah belajar terinspirasi oleh Hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “uthlubul ‘ilma minal  mahdi ilal lahdi”, yang bermakna “tuntutlah ilmu dari sejak dalam kandungan (buaian) hingga liang lahat”. Aktivitas belajar sepanjang hayat berorientasi pada upaya pengembangan potensi manusia melalui proses yang medukung secara terus menerus, yang menstimulasi dan memberdayakan individu-individu agar memperoleh semua pengetahuan, nilai-nilai, keterampilan-keterampilan dan pemahaman.
Belajar sepanjang hayat merupakan proses kontinum dari elemen-elemen yang saling berkaitan (interdependent), yang dilandasi oleh kebutuhan individu dalam pendidikan sepanjang hidupnya. Proses belajar sepanjang hayat yang merentang dari pendidikan formal, non formal hingga informal.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa Obervasi yang dilakukan ke sejumlah produk kebijakan pendidikan pada level provinsi, kabupten/kota. Selanjutnya adalah wawancara ke Satuan Pendidikan Nonformal penyelenggara program belajar sepanjang hayat (Program Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Kecakapan Hidup), dengan responden mulai dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sampai tokoh masyarakat, ada juga Tutor Keaksaraan Fungsional dan juga lulusan program pendidikan Keaksaraan Fungsional.
Belajar belajar sepanjang hayat harus menjadi landasan, prinsip dan asas penting dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pada tingkat satuan dan program BSH,  hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan kurikulum/program pembelajaran yang komprehensif dan berbasis pada kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Bagi praktisi/pengelola satuan dan program  BSH, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam penyelenggaraan program-program pendidikan  sepanjang hayat di sekolah, masyarakat dan keluarga pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Program Belajar Sepanjang Hayat ini harus didukung oleh Peran serta dan  Kemitraan Pemerintah, Lembaga Non Pemerintah dan Masyarakat.
Bagi forum-forum pendidikan dan belajar sepanjang hayat, orangtua, dan masyarakat, hasil penelitian ini ini  diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengapresiasi performance satuan dan program belajar sepanjang hayat yang berada di wilayah tempat tinggalnya sehingga dapat berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan secara umum, khususnya mutu pendidikan sepanjang hayat. Bagi masyarakat pada umumnya, baik secara individual maupun komunal, program belajar sepanjang dapat dijadikan sebagai pilihan belajar yang menarik, karena  lebih berorientasi kepada peningkatan pengetahuan, sikap, dan kecakapan hidup yang berdimensi sosial dan ekonomi/peningkatan pendapat.
Satuan pendidikan, baik pada jalur pendidikan formal, non formal, dan informal merupakan organisasi kunci dalam pengembangan budaya belajar sepanjang hayat. Program belajar sepanjang hayat harus mengedepankan pengembangan potensi manusia (development of human potential) sebagai inspirasi pokok dalam penyelenggaraannya. Program belajar sepanjang hayat pada semua jalur pendidikan harus mempertimbangkan pengembangan sistem akreditasi (accreditation), penggunaan teknologi (technology issues), terintegrasi dalam penyelenggaraannya (integration), memperhatikan mutu (quality), dan didukung oleh pembiayaan yang memadai (finance).
Diusahakan terbit suatu regulasi dan atau aturan perundang-udangan yang nantinya efektif sebagai pedoman bagi para penyelenggara, praktisi dan penggiat program belajar sepanjang hayat Lembaga atau satuan pendidikan sepanjang hayat, terutama pada jalur pendidikan non formal harus dibina, diawasi, dihidupi dan dibiayai tidak hanya dalam dimensi program, namun juga dari segi fasilitas, tempat, sarana dan prasarana.
Judul makalah : Nonformal  Education and Poverty Eradication in Uganda.
              (Pendidikan nonformal dan Pemberantasan Kemiskinan di Uganda)
Penyusun         : Kiira Jamal

Pendidikan nonformal dan Pemberantasan Kemiskinan di Uganda.

Buta huruf dan pendidikan dasar yang tidak memadai mencabut orang dari kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan lain kegiatan pembangunan. Pendidikan Nonformal di Uganda mulai muncul karena datangnya pedagang Arab, penjelajah Eropa, Misionaris dan pejabat kolonial di akhir c 19.
Pendidikan nonformal (PNF) dipandang sebagai proses kegiatan belajar atau program, untuk memenuhi kebutuhan berbagai individu: orang dewasa, dan keluar dari pemuda sekolah.
Pendidikan adalah komponen kunci dari kualitas sumber daya manusia
.
Pendidikan nonformal adalah gerakan didedikasikan untuk diantaranya : menyediakan keahlian profesional dalam mengajar; Membantu orang dewasa dan anak-anak yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan formal untuk belajar; Memberikan keterampilan permanen untuk membantu mengentaskan kemiskinan; Peningkatan tingkat melek huruf orang dewasa.
Dari uraian diatas pendidikan nonformal diambil untuk perubahan sosial dengan memberdayakan masyarakat dalam perjuangan untuk mengurangi kemiskinan.
Tujuan dari pendidikan nonformal di Uganda diantaranya: pencapaian keaksaraan permanen dan fungsional dan berhitung; penguasaan keterampilan fungsional yang relevan dengan kehidupan di masyarakat; pengembangan kesadaran nasional individu dengan membangun kompetensi sosial, politik dan sipil, termasuk petunjuk tentang isu-isu nasional dan internasional; promosi belajar seumur hidup di masyarakat dalam rangka untuk memperbarui kompetensi profesional yang diperlukan oleh dunia kerja.
Ini semua sejalan dengan Visi 2025 Uganda yang berisi tujuan jangka panjang pembangunan di Uganda, "Sebuah pencerahan, informasi yang cukup dan makmur masyarakat"
dengan tujuan utama yaitu "peningkatan akses masyarakat terhadap informasi dan partisipasi dalam diri, masyarakat dan pembangunan nasional".
Kemiskinan adalah salah satu hambatan untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Uganda. Penyebab bervariasi, mulai dari politik dan faktor ideologis, geografis lokasi sosial, Ekonomi, Lingkungan, Kelompok rentan dan minoritas, dan Perkotaan atau kelompok pedesaan.
Tujuan dari pengurangan kemiskinan di Uganda melalui investasi dalam pendidikan menimbulkan masalah pembiayaan dan keterjangkauan pendidikan untuk semua. Itulah sebabnya non pendidikan formal diberikan prioritas dalam upaya Uganda untuk memerangi kemiskinan. Kemiskinan bisa dan setidaknya harus dikurangi jika tidak akhirnya disingkirkan.